Tugas Softskill
Arief Ilham 51411099
Junaidi Akbar 53411886
M. Ersan Nurhakim 54411647
Amanda Indah 58411972
M. Lintang Pratama 54411542
RSS
RSS
merupakan singkatan dari Really Simple Syndication atau Rich Site
Summary. Secara sederhana, RSS bisa diartikan sebagai versi sederhana dari
sebuah website yang menggunakan XML. Biasanya digunakan pada website website
yang memperbaharui isi web secara berkala (dinamis), seperti contohnya portal
dan juga blog. Tujuan utama kita dalam membuka sebuah situs website seperti
portal dan blog adalah mendapatkan informasi, namun pada saat membuka website
tersebut ada beberapa elemen yang mau tidak mau juga ikut termuat, seperti
header, banner, footer, widget, plugin dan aksesoris lain yang sebenarnya
banyak yang tidak Anda butuhkan. Nah, RSS adalah solusi untuk permasalahan ini.
Dengan RSS Anda bisa mendapatkan informasi dari sebuah website dengan
menampilkan isi atau content saja, tanpa header, banner, footer, widget dan
lain sebagainya.
RSS Feed dan RSS Reader
Ada dua elemen penting
yang digunakan untuk bisa memanfatkan teknologi RSS ini yakini RSS Feed dan RSS
Reader. RSS Feed (pengumpan) adalah suatu format data yang digunakan untuk
melayani isi yang sering diperbaharui. Distributor isi mensindikasikan suatu
umpan web dan mengizinkan para pengguna untuk berlangganan. Membuat suatu
koleksi umpan web yang tersedia pada satu tempat dikenal sebagai agregasi, yang
dilakukan oleh agregator (disebut juga pembaca umpan atau pembaca berita).
Jadi, sederhannya Feed merupakan layanan yang disediakan sebuah website untuk
mengumpulkan isi atau content dari website tersebut, kemudian
mendistribusikanya kepada orang-orang yang berlangganan tadi.
Sedangkan RSS
Reader adalah aplikasi yang digunakan untuk membaca RSS yang diberikan. Cara
membacanya adalah Anda memasukkan alamat RSS feed dari website tersebut di RSS
Reader, nanti RSS Reader akan mengambil Feed dari RSS website tersebut. Setiap
ada update berita, versi RSS-nya akan disediakan oleh Feed website tersebut dan
dibaca oleh RSS reader.
RSS Reader ada
dua tipe, pertama adalah desktop based, dimana Anda harus menginstall aplikasi
tersebut ke komputer Anda. Kedua adalah web based, berupa aplikasi web, Anda
tidak perlu menginstallnya, cukup buka browser dan membuka alamat RSS reader
Anda. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing masing, contohnya di
desktop based, Anda perlu download dan melakukan instalasi, tapi ketika sudah
terinstalasi Anda dapat membaca RSS Anda secara offline dengan menyimpannya.
Sedangkan Web Based, Anda tidak perlu repot-repot download dan melakukan instalasi,
tetapi Anda hanya bisa membacanya secara online.
Beberapa RSS
Feed yang berbasis Desktop antara lain:
-
RSSOwl | RSS / RDF / Atom Newsreader 1.2.2
- FastTrackNews
- Recover Data RSS Reader 2.0.5
- RSS Feed Reader 2.1
- YeahReader 2.4
- Active Web Reader 2.45
- Snarfer
Sedangkan yang
berbasis web, anda bisa mencoba bloglines atau Google Reader.
Saya
lebih menyarankan untuk menggunakan Google Reader, karena telah terintegrasi
dengan akun email google (gmail), juga lebih simple dan mudah. Namun bagi Anda
yang memiliki akun di yahoo, sekarang Yahoo pun memiliki fitur ini di My Yahoo
Anda.
Dengan
pemaparan tersebut diatas, lebih jelas kita mengetahui apa sebenarnya kegunaan
RSS. Anda tidak perlu untuk melompat dari satu web ke web lain dan menunggu
semua web termuat. Anda cukup membuka RSS reader Anda, dan semua versi simpel
dari website yang suka Anda kunjungi ada semua disana. Selain menghemat waktu
Anda, hal ini juga tentu saja menghemat bandwidth , bagi Anda yang menggunakan
koneksi dial-up berbasis kuota/waktu.
Mengutip
dari blognya kang Budi Putra, seorang Wartawan Kompas, bahwa harus diakui,
cepat atau lambat, RSS akan menjadi ikon penting lainnya selain internet dan
e-mail. Secara teknis maupun bisnis, fenomena ini memang layak diprediksikan
akan menjadi salah satu lahan penting dalam mendulang keuntungan. Dan bagi
pengguna internet, RSS adalah sebuah kontribusi luarbiasa dalam memperkaya cara
orang dalam mengakses informasi dari jagat Internet.
Keunggulan RSS
1. Memperoleh referensi secara gratis
RSS
feed disediakan secara gratis. Saya tidak perlu mengeluarkan uang untuk
memperoleh referensi berbobot dari blogger-blogger top. Saya tinggal bukan
Google Reader atau email untuk melihat update terbaru dari mereka. Jika ada
yang menarik, saya simpan referensi tersebut di komputer saya.
2. Efisien
Walaupun
saya tidak berkunjung ke blog-blog favorit, namun saya tetap mendapat kiriman
postingan terbaru dari mereka (efisien). Ini tentunya membantu saya karena
aktivitas online saya terbatas.
3. Mendapat ide-ide untuk membuat postingan
Dengan
membaca postingan dari beberapa blogger, saya mendapat ide-ide untuk membuat
postingan. Tentu saja, postingan mereka saya masukkan dalam tulisan saya
sehingga para pengunjung dapat mengetahui dan mengecek sumber aslinya. Sebelum
berlangganan RSS feed, saya sering buntu dalam memperoleh ide karena
pengetahuan saya yang terbatas
Beberapa situs
yang menyediakan RSS:
Okezone.com
Vivanews.com
Kompas.com
Dan masih banyak
lainnya
Daftar Pustaka
Podcasting
Podcasting
adalah sebuah sistem untuk mendownload file dari berbagai sumber seperti radio
internet, ke dalam komputer personal dan mendengarkannya melalui komputer
ataupun player media digital. Untuk dapat menikmati layanan ini, anda perlu
melakukan registrasi pada radio internet ataupun sumber-sumber lain, dengan
menggunakan software khusus. Setelah itu, software ini secara otomatis akan
mendownload ke dalam komputer anda, setiap episode terbaru yang muncul di
internet. Anda dapat mendengarkannya kapan saja dan di mana saja, seperti pada
saat berangkat atau pulang dari kerja.
Berasal dari kata iPod dan Broadcasting, Podcasting
pun kini sudah mulai banyak diLakukan oleh masyarakat melalui dunia maya.
Meskipun Podcasting berasal dari kata iPod, ibukan berarti untuk melakukan
Podcasting memerlukan iPod. Podcasting sendiri penekanannya lebih kepada
Broadcasting-nya, yaitu melakukan proses penyiaran. Hanya saja berbeda dengan
dunia broadcasting, untuk menyiarkan suara meLaLui Podcasting tidak diperlukan
media gelombang radio, melainkan Internet.
Konsep Podcasting berasa dari gabungan teknologi
blogger dengan MP3. Hanya saja jika blogger masih dominan oleh teks dan gambar,
sebaliknya Podcasting menggunakan suara. Oleh sebab itu, ada juga yang
mengatakan bahwa Podcasting adalah audio blogger. Dengan Podcasting, Anda dapat
melakukan siaran radio tanpa harus memiliki izin dan peralatan yang canggih.
Seseorang yang mendengarkan suara atau lagu Anda tidak perlu lagi harus ada di
depan komputer pada saat yang bersamaan Anda melakukan siaran. Tetapi, ia dapat
menyimpan terlebih dahulu dan mendengarkannya nanti. Baik dengan komputer itu
sendiri atau dengan menggunakan MP3 Player atau Portable Media Player yang
dimilikinya. Mengapa Podcasting dikatakan sebagai penggabungan blogger dengan
MP3 Player. Karena format yang digunakan oleh file audio dalam Podcasting
adalah MP3, format audio yang sudah umum digunakan saat ini.
Bagaimana Cara Membuatnya ?
Bila tertarik untuk membuat Podcasting sendiri, Anda
perlu menyiapkan beberapa peralatan standar. Di antaranya adalah komputer dan
koneksi Internet. Sedangkan proses rekamannya sendiri tergantung pada kebutuhan
Anda.
Langkah
pertama adalah lakukan proses rekaman sebaik mungkin, setelah itu
edit bagian-bagian yang memang perlu diedit. Kemudian file yang sudah ada jika
belum berformat MP3 Anda harus me-ripping-nya. Jika proses ripping tidak
dilakukan, tidak hanya file menjadi sangat besar, tetapi yang mengakses Podcast
Anda juga akan terbatas. Mengingat tidak semua komputer memiliki kemampuan
memainkan file yang Anda miliki. Namun jika formatnya adalah MP3, maka semua
orang dapat membuka. Karena format ini adalah format yang umum yang dapat
dimainkan di seluruh operating system.
Bila sudah siap file audio yang akan dipublikasikan,
saatnya Anda mendaftar ke situs-situs Podcasting yang kini sudah mulai banyak
di Internet salah satunya adalah Podcast Alley di www.podcastalley.com.
Cara memublikasikannya ada berbagai cara, tergantung
pada situs Podcasting tempat Anda terdaftar. Bila Anda menggunakan audio
blogger, caranya seperti menelepon sebuah mesin dengan nomor khusus. Kemudian
audio blogger akan meminta Anda untuk memasukkan suara seperti layaknya
berbicara di telepon. Namun, ada juga situs Podcasting yang proses upload-nya
menggunakan bantuan aplikasi lain seperti layaknya RSS versi text.
Mendengarkan Podcast
Bagi Anda yang ingin mendengarkan Podcast tidak sulit,
caranya serupa dengan mendengarkan file audio pada website biasa. Namun Podcast
memiliki kelebihan dibandingkan fileaudio pada sebuah web. Untuk mendengarkan
sebuah file audio pada sebuah web atau portal berita, Anda harus terlebih
dahulu mengunjungi situs tersebut lalu menekan link-nya setelah itu baru dapat
mendengarkan suaranya.
Dengan Podcast lebih mudah lagi, seperti halnya news aggregator yang menggunakan RSS Feed. Anda cukup mendaftarkan alamatnya pada perangkat lunak yang memiliki fitur lPodcast seperti iTune atau software IRSS, maka Anda dapat mendengarkannya tanpa harus mengunjungi portal berita atau situs yang memuat file audio tersebut. Salah satu contohnya dapat Anda perhatikan dalam boks. Namun, Anda juga tetap dapat mendengarkan file audio dengan cara yang lebih konvensional. Yaitu, mengunjungi situsnya dan mendengarkan langsung dari sana.
Dengan Podcast lebih mudah lagi, seperti halnya news aggregator yang menggunakan RSS Feed. Anda cukup mendaftarkan alamatnya pada perangkat lunak yang memiliki fitur lPodcast seperti iTune atau software IRSS, maka Anda dapat mendengarkannya tanpa harus mengunjungi portal berita atau situs yang memuat file audio tersebut. Salah satu contohnya dapat Anda perhatikan dalam boks. Namun, Anda juga tetap dapat mendengarkan file audio dengan cara yang lebih konvensional. Yaitu, mengunjungi situsnya dan mendengarkan langsung dari sana.
Mem-publish Podcast
Mem-publish sebuah podcast ada banyak caranya seperti
halnya dengan ! mendengarkan Podcast itu senidri. Masing-masing situs Podcast memiliki
cara tersendiri untuk meng-upload Podcast Anda. Misalnya saja bila menggunakan
Audioblogger, maka Anda tidak membutuhkan apapun kecuali koneksi telepon.
Lain halnya untuk ipodder.org. Anda membutuhan RSS
feeder untuk dapat meng-upload file Anda. RSS feeder untuk Podcasting sudah
tersedia bebas (siapa saja boleh download). Salah satu contohnya adalah xxx,
namun aplikasi iniumumnya bukanlah aplikasi gratisan. Cara untuk memasukkannya
juga tidak terlalu berbeda dengan RSS Feeder untuk text. Anda juga harus
menuliskan alamat tempat file akan diasosiasikan.
Jika Anda memiliki itunes?
Registrasi
akan selesai begitu anda menggeser dan memindahkan tombol pada layar podcast di
iTunes. Anda dapat mendengarkan materi yang inginkan kapan saja dengan ara
memindahkannya ke player media digital anda. Materi-materi yang berasal dari
episode-episode yang lama yang disimpan di dalam podcast secara otomatis akan
tergantikan dengan yang baru, pada saat episode baru muncul di internet.
Klik DOWNLOAD AUDIO
Klik DOWNLOAD AUDIO
IPTV
Televisi
protokol Internet adalah layanan televisi dengan jaringan Internet yang
menggunakan arsitektur jaringan dan metode suite protokol Internet melalui
paket-switched Jaringan Infrastruktur, misalnya, Internet dan jaringan Internet
akses broadband , bukan menggunakan frekuensi radio, sinyal satelit, dan
televisi kabel.
Secara
historis, banyak definisi yang berbeda-beda IPTV Apakah Muncul, Termasuk dasar
stream melalui jaringan IP, transportasi sungai melalui jaringan IP dan
sejumlah sistem berpemilik. Definisi resmi disetujui oleh kelompok
Telekomunikasi fokus pada IPTV International Union (ITU-T FG IPTV) adalah
sebagai berikut:
"IPTV
didefinisikan sebagai pelayanan multimedia diantaranya televisi / video / audio
/ text / grafik / data yang disampaikan melalui jaringan berbasis IP. Sistem
ini mampu memberikan tingkat kualitas pelayanan dan pengalaman, keamanan,
interaktivitas dan keandalan yang dibutuhkan."
Definisi
Lain yang resmi dan lebih rinci IPTV datang dari Alians Telecomunication
Industry Solution (ATIS), IPTV eksplorasi Group pada tahun 2005.
IPTV
didefinisikan sebagai pengiriman aman dan dapat diandalkan untuk pelanggan dari
hiburan video dan layanan terkait. Layanan tersebut meliputi Mei, misalnya, Live
TV, Video On Demand (VOD) dan Interactive TV (iTV). Layanan ini di mengakses
Disampaikan agnostik, packet switched protokol jaringan mempekerjakan Itu IP
untuk mengangkut audio, video dan sinyal kontrol. Berbeda dengan video melalui
Internet publik, dengan penyebaran IPTV, keamanan jaringan dan kinerja yang
ketat berhasil Memastikan pengalaman hiburan unggul, Hasil dalam lingkungan
bisnis yang menarik bagi penyedia konten, pengiklan dan sama Pelanggan. Salah
satu definisi untuk pemakai IPTV ini untuk transportasi program satu atau
beberapa sungai (MPTS) yang bersumber oleh operator jaringan yang sama memiliki
atau langsung kontrol itu mil yang "terakhir" ke lokasi konsumen
[rujukan?]. Ini kontrol atas Memungkinkan pengiriman Dijamin kualitas pelayanan
(QoS), Dan Juga Memungkinkan penyedia layanan untuk menawarkan pengalaman
pengguna yang ditingkatkan sebagai panduan program yang lebih baik seperti itu,
layanan interaktif dan lain-lain. Di lingkungan komersial IPTV banyak digunakan
untuk distribusi TV, saluran playout video dan Video on Demand (VOD) materi di
LAN atau WAN IP jaringan infrastruktur, dengan QoS dikontrol.
Sejarah IPTV
Pada
tahun 1994, ABC World News Now adalah acara televisi pertama yang disiarkan melalui
Internet, dengan menggunakan perangkat lunak konferensi video CU-SeeMe. Istilah
IPTV pertama kali muncul pada tahun 1995 dengan pendirian ajaran Software oleh
Judith Estrin dan Bill Carrico. Ajaran dirancang dan dibangun sebuah produk
video internet bernama IP / TV. IP / TV adalah MBONE Windows yang kompatibel
dan aplikasi berbasis Unix yang bergerak tunggal dan multi-sumber audio / video
lalu lintas, mulai dari kualitas rendah sampai DVD, menggunakan kedua unicast
dan multicast IP Real-time Transport Protocol (RTP) dan kontrol real time
protokol (RTCP). Perangkat lunak ini ditulis terutama oleh Steve Casner, Karl
Auerbach, dan Cha Chee Kuan. Ajaran diakuisisi oleh Cisco Systems pada tahun
1998. Cisco mempertahankan IP / TV merek dagang. Radio internet perusahaan
AudioNet memulai webcast live pertama terus menerus dengan konten dari WFAA-TV
pada bulan Januari 1998 dan KCTU-LP pada tanggal 10 Januari 1998.
Kingston
Communications, operator telekomunikasi regional di Inggris, meluncurkan KIT
(Kingston Interaktif televisi), sebuah IPTV lebih dari DSL broadband layanan TV
interaktif pada bulan September 1999 setelah melakukan uji coba berbagai TV dan
VoD. Operator menambahkan layanan VoD tambahan pada bulan Oktober 2001 dengan
Ya TV, penyedia konten VoD. Kingston
adalah salah satu perusahaan pertama di dunia untuk memperkenalkan IPTV dan VoD
IP lebih dari ADSL.
Pada
tahun 2002, Sasktel adalah orang pertama yang komersial menyebarkan Internet
Protocol (IP) video melalui jalur pelanggan digital (DSL) menggunakan Stinger
Lucent (R) DSL platform. Pada tahun 2006, adalah perusahaan Amerika Utara
pertama yang menawarkan saluran HDTV atas layanan IPTV.
Pada
tahun 2003, Jumlah Akses Jaringan Inc meluncurkan layanan IPTV, terdiri dari
100 stasiun IPTV bebas di seluruh dunia. Layanan ini telah digunakan di lebih
dari 100 negara di seluruh dunia, dan memiliki saluran dalam 26 bahasa. Pada
tahun 2005, Bredbandsbolaget meluncurkan layanan IPTV sebagai operator selular
pertama di Swedia. Pada Januari 2009, mereka bukan lagi pemasok terbesar;
TeliaSonera yang meluncurkan layanan mereka kemudian memiliki pelanggan
sekarang lebih. Pada tahun 2006, AT & T U-Ayat meluncurkan layanan IPTV-nya
di Amerika Serikat, yang terdiri dari kepala akhir nasional dan regional video-melayani
kantor. AT & T menawarkan lebih dari 300 channel di 11 kota dengan lebih yang akan ditambahkan pada
tahun 2007 dan seterusnya. Pada bulan Maret 2009, AT & T mengumumkan bahwa
U-ayat telah diperluas ke 100 atau lebih channel High Definition di setiap pasar
TV U-Ayat. [10] Saat menggunakan protokol IP, AT & T telah membangun
jaringan IP privat khusus untuk transportasi video.
Di
masa lalu, teknologi ini telah dibatasi oleh penetrasi broadband rendah dan
dengan biaya yang relatif tinggi menginstal kabel mampu mengangkut konten IPTV
terpercaya di rumah pelanggan. Pada tahun-tahun mendatang, namun, IPTV
perumahan diharapkan tumbuh dengan cepat seperti broadband yang tersedia untuk
lebih dari 200 juta rumah tangga di seluruh dunia pada tahun 2005, diproyeksikan
akan tumbuh hingga 400 juta orang pada tahun 2010. Banyak penyedia utama dunia
telekomunikasi yang mengeksplorasi IPTV sebagai kesempatan pendapatan baru dari
pasar yang ada dan sebagai langkah pertahanan terhadap gangguan dari lebih
konvensional layanan televisi kabel. Juga, ada semakin banyak instalasi IPTV di
sekolah-sekolah, universitas, perusahaan dan institusi lokal. (http://id.wikipedia.org/wiki/Televisi_protokol_Internet)
Cara Kerja IPTV
Decoder
yang sudah tertancap di pesawat televisi dihubungkan dengan jalur Internet DSL
di rumah-rumah. Alat ini bertanggung jawab menyatukan kembali paket-paket
berbasis IP yang diterima dari penyedia siaran IPTV ke dalam bentuk video
stream yang koheren, dan men-decode-nya menjadi gambar dan suara. Tugas
tersebut sebenarnya bisa digantikan oleh komputer. Namun, sangat jarang orang
meletakkan komputer yang selalu menyala di samping pesawat televisi, bukan?
Oleh karena itu, sebuah kotak decoder yang dinilai kecil dinilai masih lebih
efisien ketimbang memaksa komputer melakukan tugas tersebut.
Sebagian
besar video dalam sistem IPTV di-encode dalam format MPEG-2, kendati format
H.264 dan Windows Media juga memungkinkan. Video stream ini dipecah menjadi
paket-paket berbasis IP dan dimasukkan ke dalam jaringan milik penyedia siaran
IPTV (yang juga perusahaan telekomunikasi) tempat dimana data-data lain (voice
dan data) berjalan. Lantas, bagaimana memperlakukan
data video stream tersebut agar tidak tersendat sampai ke pesawat televisi
pemirsa? Penyedia sistem IPTV menerapkan Quality of Service (QoS) yang
memprioritaskan data video stream untuk mencegah terjadinya delay, atau
terputusnya sinyal siaran IPTV.
Khusus
di tanah air, kendala terbesar dalam mengimplementasikan IPTV adalah
keterbatasan bandwidth. Karena IPTV tidak menggunakan sinyal frekuensi publik,
maka masalah perizinan tidak akan sesulit mendirikan tower pemancar untuk
stasiun televisi konvensional. Sementara di negara-negara yang terkenal ketat
dengan sensor konten Internet, tentu saja akan ada regulasi tambahan bagi
penyedia siaran IPTV. (http://soulofmyheart.blogspot.com/2010/02/mengenal-internet-protocol-television.html)
Contoh – contoh IPTV di berbagai negara
Germany - Deutsche Telekom
France
- Free, Orange, Neuf Cegetel (now SFR)
United States - AT&T
Claro - Claro TV
Australia - Fetchtv
Pakistan - PTCL
Cina - BestTV
Turki - Iptivibu
Iran - Shima
Saudi Arabia - MAHEC
PT
Telkom meluncurkan IPTV (Internet Protocol Television) yang pertama di Indonesia dengan nama "Groovia TV"
menelan dana investasi antara Rp50 miliar hingga Rp100 miliar serta target 300
ribu pelanggan di Jakarta
hingga akhir 2011. "Groovia TV ini adalah TV berbayar via internet
merupakan produk terbaru Telkom yang berbeda dengan TV berbayar lainnya karena
dapat interaktif," kata Dirut PT Telkom Rinaldi Firmansyah, saat
peluncuran yang didampingi Dirut Telkom Vision Elvizar KH dan Direktur Konsumer
Telkom Nyoman G Wiryanata di Jakarta, Sabtu. Perbedaannya ialah Groovia TV ini
memiliki fitur yang memungkinkan pelanggan dapat merekam (record), pause, dan
rewind tayangan TV Favoritnya. Selain itu ada fasilitas "video on demand
(VoD), game on line bahkan karaoke. "Jadi dengan TV berbayar via internet
ini, pelanggan memegang kuasa. Tak hanya operator yang menentukan," kata
Rinaldi.
Groovia
TV, lanjut Dirut Telkom itu, bukan sekedar konten televisi yang didistribusikan
lewat internet, tetapi merupakan sinergi antara kemampuan interaktif internet
dan web, dengan kekuatan media televisi. Untuk tahap awal, pemasaran Groovia TV
dilakukan di pasar Jakarta Selatan. "Kami melakukan ujicoba pelayanan dan
kepuasan pasar di Jakarta Selatan dulu. Jika sudah bagus pelayanannya maka akan
dikembangkan ke bagian Jakarta lainnya, dan
kota-kota besar lainnya di Indonesia.
"Jika di Hongkong ujicobanya memakan waktu tiga tahun, di Malaysia dua
tahun, kami perkirakan ujicobanya cukup satu tahun setelah studi banding ke dua
negara tersebut," kata Direktur Konsumer Nyoman.
Siaran
televisi berbasis internet memang masih baru di Indonesia. Namun Telkom yakin,
bisnis media berbasis internet akan segera berkembang seperti halnya di China.
Itu sebabnya, Telkom mulai memperkuat konten layanan berbasis Internet Protocol
TV (IPTV) dengan meningkatkan status hubungan bisnisnya bersama SMG BesTV China.
BesTV yang semula hanya diplot sebagai penyedia konten IPTV, kini naik status
jadi mitra strategis Telkom. Keduanya sepakat untuk mendirikan perusahaan
patungan (Joint Ventures) untuk mengembangkan bisnis media berbasis internet
ini. (http://inet.detik.com/read/2012/06/13/085824/1939895/328/perkuat-iptv-telkom-patungan-sama-perusahan-china)